Ada metode
menarik dan unik belajar bahasa Inggris yang diterapkan Ponpes Asshohwah Al
Islamiyah. Belajar Bahasa Inggris disekolah ini dilakukan dengan mengumandangkan
shalawat nabi. Kolaborasi menghafal kosakata dengan cara membacanya
berulang-ulang mengikuti nada sholawat nabi, atau lebih terkenal dengan istilah
English Shalawat, saat ini sedang digalakkan dikalangan santri pada saat
pembelajaran Bahasa Inggris.
Menurut guru
pembimbing mata pelajaran (mapel) Bahasa Inggris Paezal SPD, yang juga
penggagas metode English Shalawat, trik belajar seperti dimaksud dinilai sangat
efektif karena anak-anak saat ini rata-rata mempunyai otak yang berbeda-beda
dan sehingga cenderung interest pada gaya belajar yg berbeda juga. Cara menghafal ini ungkapnya
lebih pada mengaktifkan otak kanan yang memperkuat hafalan dan masuk ke dalam long
term memory (ingatan/simpanan jangka panjang).
“Ada yang lebih
pada otak kiri, ada juga yang otak kanannya juga lebih kuat, dengan metode menghafal
ini maka kita bisa mengoptimalkan otak kanan kita lewat senandung shalawat yang
notabene mudah diserap dan diingat, sehingga otomatis kan tersimpan dalam long term memory atau simpanan jangka
panjang,” kata Faezal.
Shalawat
ungkapnya saaat ini banyak disukai oleh semua orang karena bisa dilantunkan
dengan berbagai macam nada serta lagu yang menarik. Karennya kolabaorasi antara
mengahafal kosakata dengan shalawat dianggap sangat tepat dan efektif.
“Metode inii
sangat disukai oleh pelajar /santri. Mereka terlihat antusias, baik para
santri yang terbilang aktif maupun yang
fasif begitu welcome dengan metode ini,” terangnya. Cara ini oleh santri
dianggap mudah dan menarik.
“Para santri
bisa menghafal kosakata bahasa Inggris, kata kerja pertama bentuk kedua ketiga
sambil santai, jalan-jalan dan lainnya, sehingga mereka tidak cepat bosan dan
tetap bersemangat,” lanjut Faezal.
Program
English Shalawat ini sejatinya sudah diprogramkan sejak awal berdirinya
sekolah, namun ia mengatakan belum bisa berjalan dengan penuh dan efektif
karena berbagai kendala. Karenya mulai smester ini ia bertekad akan
mengefektifkan dan menjalankan penuh program tersebut.
Untuk target
capaian, ia mengatakan bahwa tidak lain untuk mempermudah speaking english
praktis bagi siswa . Karena logikanya jika santri tidak punya atau menguasai Vocab atau
perbendaharaan, maka akan berpengaruh pada kurangnya kepercayaan diri (pede) siswa dalam speaking english speaking praktice atau praktik
berbicara bahasa Inggris. (ais)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar