Mahasiswa Malaysia PPL Di Ponpes Asshohwah

Pondok pesantren Asshohwa Al Islamiyah (AAI) Biletepung mendapat
kehormatan menjadi lokasi penempatan magang dua mahasiswa Universitas Sains Islam Malaysia (USIM) selama empat bulan lamanya. Dua  mahasiswa jurusan Dakwah dan Kepengurusan Islam di USIM ini melakukan program semisal PPL atau KKN, program yang diwajibkan sebagai salah satu syarat kelulusan di Universitas asal mereka.

Kepala SMP IT Asshohwah AL Islamiyah Akhyar Rosidi S.Sos.I mengungkapkan ketertarikan pihak USIM kepada Ponpes Asshohwah Al Islamiyah berawal sudah cukup lama. Hubungan dua lembaga pendidikan ini sebenarnya sudah berlangsung cukup lama sejak pihak USIM beberapa kali mengutus utusannya ke Ponpes Asshohwah, untuk berbagai program pendidikan . 
     M.Musa Hussain dan M.Hafiz dua mahasiswa USIM di Ponpes AAI

"Sebelumnya Pihak USIM sudah beberapa kali berkunjung ke sini untuk berbagai program seperti pertukaran pelajar dan  beberapa program kunjungan lainnya, karenanya antara pihak USIM dan Asshohwah sebenarnya sudah cukup akrab dan sudah berkomitmen akan terus bekerja sama kedepannya,” kata Akhyar. 

Karenya program magang dua mahasiswa ini merupakan program lanjutan untuk menindak lanjuti komitmen kedua belah pihak sebelumnya. Selama di Asshohwah, dua mahasiswa tersebut lanjutnya akan banyak melakukan program-program terencana semisal membantu mengajar, diskusi dan program-program lain yang dirasa bermanfaat dan relevan dengan visi Asshohwah.

 Pihak sekolah akunya tentu menyambut baik dan sangat senang dengan keberadaan mahasiswa USIM. Hal itu ungkapnya akan banyak membantu sekolah karena banyak keuntungan yang akan didapatkan pihak sekolah jika melakukan kerja sama bertaraf internasional ini.

 “Setidaknya sekolah kami mendapat suntikan tenaga pengajar yang berasal dari luar negeri yang nantinya bisa menerapkan dan mengaplikasikan ilmu serta pengalamannya disekoah kami,” kata Akhyar.  Dua mahasiswa tersebut akan berada selama empat bulan terhitung sejak tanggal 18 Maret hingga 14 Juni mendatang.

Sementara dua mahasiswa magang asal Malaysia, megaku senang dan bangga bisa menginjakan kaki di pulau Lombok dan Ponpes Asshohwah khususnya.  Mereka  sudah lama tertarik dengan pondok yang baru berusia tiga tahun itu, karena telah mendengar banyak hal luar biasa dari rekan-rekan mereka yang telah bertandang ke Asshohwah sebelumnya.

“Kami tahu Asshohwah dari dosen darn rekan rekan-rekan yang sudah datang sebelumnya, mereka suka Asshohwah, salah satunya karena Pondok ini dikelilingi sawah (area persawahan yang ditanami padi),” uajar Muhammad Hafiz, salah satu mahasiswa USIM di Asshohwah.Salah satu hal yang dibanggakan dari Asshohwah adalah program-program yang diterapkan disekolah setempat dinilai sangat menarik dan berguna untuk perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan Islam.

“ Asshohwah mempunyai santriwati yang hafiz dan hafizah , kegiatan disini berebeda dengan tempat lain, dimana setelah petangnya ada kelas diniyah ,  dan juga juga jadwal malamnya juga ada mukhadarah, banyak melatih santri untuk menjadi dai-dai yang internasional,” kata Hafiz. Mereka juga kagum dengan Pondok Asshohwah karena meski terbilang masih berusia relatif muda, pondok ini sudah menunjukan eksistensi yang tidak kalah dengan pondok-pondok lain yang berusia lebih lama.

“Kami ingin menimba pengalaman baru dimana yang kami tahu Ponpes Asshohwah baru tiga tahun dibina dan kami ingin tahu rahasia-rahasia kejayaannya, meskipun muda tapi luar biasa keberadaan kami disni,” ujar Muhammad Musa, satu mahasiswa lainya.
Karena itu mereka berdua akan memanfaatkan keberadan di Lombok dan Ponpes Asshohwah saat ini. Akan ada beberapa program-program lain yang akan diadakan dalam waktu dekat ini,seperti mengadakan beraneka macam lomba untuk santri, serta kegiatan-kegiatan lain yang juga rencanya melibatkan santri dan warga/masyarakat  sekitar Ponpes yakni Kampung Biletepung.(Aisya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer