Pengecoran Lantai Dua Asrama Putri Ponpes Asshohwah Mulai Dikerjakan

Ratusan warga dari berbagai kalangan ikut berpartisipasi dalam kegiatan gotong-royong pengecoran
lantai dua asrama Putri Ponpes Asshohwah Al Islamiyah, Bilatepung, Gerung, Lobar, (Minggu, 5/3)


Minggu pagi, sebelum cahaya mentari pagi menghangati bumi. Suasana tak biasa tampak di Pondok Pesantren (Ponpes) Asshohwah Al Islamiyah Biletepung Kec.Gerung Lombok Barat (Lobar). Suasana Minggu (5/3) pagi yang biasanya lengang karena hari Minggu adalah hari libur belajar bagi para santri. Namun kali ini, sejak pagi buta suasana lingkungan Ponpes justru terlihat riuh dan ramai. Para santri dan asastiz berikut puluhan warga sekitar tampak larut dalam kesibukan untuk mempersiapkan suatu kegiatan yang sepertinya kegiatan cukup besar dan penting pagi itu. Ya, hari itu adalah hari pengecoran atau gotong royong pembangunan lantai dua asrama putri Ponpes Asshohwah Al Islamiyah yang merupakan proses lanjutan pembangunan beberapa gedung disekitar ponpes sebelumnya.


Menjelang pukul 07.00 Wita, suasana Ponpes terlihat semakin ramai kala masyarakat mulai berbondong-bondong datang ke lingkungan ponpes. Satu persatu masyarakat mulai dari orang dewasa, ibu-ibu, anak-anak hingga para lansia bergegas menuju Ponpes untuk berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong pengecoran kali ini. Kegiatan pengecoran sudah beberapa kali dilakukan di lingkungan Ponpes. Kegiatan yang dilakukan dengan gotong royong melibatkan seluruh elemen pondok plus masyarakat sekitar maupun masyarakat yang berasal dari luar desa ataupun lingkungan sekitar. Tidak hanya melibatkan tenaga dari kaum pria yang notabene memiliki tenga untuk jenis pekerjaan yang cukup berat sekelas pekerjaan pada proyek bangunan.

Keterlibatan masyarakat dari berbagai kalangan ini ternyata seperti sebuah budaya turun temurun di Pulau Lombok. Terutama bila kegiatan gotong royong pengecoran dilakukan atau dihajatkan untuk bangunan Masjid, pondok pesantren ataupun panti asuhan, masysrakat biasanya berlomba-lomba ikut berpartisipasi demi satu tujuan yaitu untuk amal jariyah dan mengharapkan limpahan pahala dari Allah SWT yang akan diperoleh kelak di yaumul akhir.

Biasanya kegiatan pengecoran dipersiapakan jauh hari sebelumnya, mengingat kegiatan ini membutuhkan persiapan yang cukup, karena akan melibatkan dan membutuhkan banyak tenaga, materi bahan bangunan maupun biaya. Oleh karena itu berbagai upaya persiapan telah dilakuakn pihak panitia mulai dari persiapan materi maupun tenaga guna suksesnya kegiatan pengecoran kali ini. Jelang pukukl 08.00 Wita, suasana di lingkungn Ponpes mulai semakin riuh. Suara generator mesin ayakan semen dan kerikil (Mesin Molen) mulai dinyalakan dan hampr memekan telinga, pertanda kegiatan penegcoran akan segera dimulai.

“Tolong siapkan bahan –bahan seperti semen, kerikil, pasir, ember, kita akan segera mulai pengecoran,” ujar kepala tukang pembangun Asrama Putri Ponpes Asshohwah L. Mukhlis.

Hal itu sebagai pertanda atau “lonceng” pertanda kegiatan sudah mulai. Masyarakat mulai beraksi, para partisipan mulai beraksi di bawah satu komando dan mulai membagi tugas sesuai dengan skill dan kemampuan masing-masing. Tak ketinggalan, masyarakat dari kalangan ibu-ibu dan anak –anak juga tak kalah gesit. Mereka (Anak-anak dan Ibu-ibu) biasanya menempatan diri pada posisi atau jenis pekerjaan yang cukup ringan seperti mengangkat dan membersihkan ember kosong ataupun pada seksi konsumsi. Hari semakin siang, terik sinar mentari juga semakin bertambah. Kondisi itu ternyata tak menyurutkan semangat para pekerja.

Keringat yang mulai bercucuran membasahi tubuh justru dianggap sebagai cambuk biar lebih semangat lagi. Sebelum pengecoran sampai pada tumpahan ember terakhir pertanda finishing, masyarakat enggan untuk menghentikan kegiatan.

Sementara itu Mudir Ponpes Asshohwah Al Islamiyah Alhamdulillah, TGH. M. Taisir Al Azhar mengungkapkan bahwa kegiatan pengecoran kali ini tak hanya melibatkan masyarakat desa Biletepung dan sekitarnya, melainkan juga jamaah pengajian yang dipipin tuan guru,khususnya jamaah yang ada diwilayah Lombok Barat (Lobar).

“Kita targetkan yang ikut sekitar 500 orang partisipan, selain itu juga akan hadir tokoh–tokoh masyarakat yang akan memberikan kita semangat dalam bekerja,” katanya.

Sementara untuk target penyelesian, ia mengaku tidak memprediksi proses pengerjaan akan selesai dalam waktu yang cukup lama mengingat volume bangunan yang akan dicor tidak terlalu besar pada kegiatan kali ini. Dia memprediksi proses pengerjaan akan rampung sebelum pukul 16.00 wita.

Adapun dana ataupun anggran kegiatan ini terangnya sebagian besar merupakan swadaya atau sumbangan masyarakat dan pemerintah daerah Lombok Barat (lobar). Anggaran yang disiapkan lanjutnya sekitar 450 juta rupiah untuk seluruh tahapan bangunan yakni sebanyak tiga lantai. Pembangunan asrama putri akunya saat ini memang menjadi prioritas mengingat mendesaknya kebutuhan bangunan asrama putri di lingkungan Ponpes “Kita untuk saat ini mendahulukan pembangunan asrama putri karena jumlah santriwati lebih banyak dari santriwan,” terangnya. Bangunan asrama putri ini rencanya akan diteruskan hingga hingga lantai tiga. “InsyaAllah kami targetkan sebelum Idul fitri seluruh bangunan lantai sudah selesai dan sudah siap ditempati,” pungkasnya . (tim)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer