Kiat Ponpes Asshohwah Hadapi UAN. Jujur Yang Utama, Untuk Kelulusan Serahkan Kepada Allah.
Ujian Nasional akan segera tiba.Tiap sekolah sudah mulai bersiap-siap dan berbenah guna mempersiapkan diri menghadapi hajatan tahunan yang akan menentukan kelulusan dan nasib anak didik mereka.
Berbagai program dan terobosan dilakukan guna menggembleng kesiapan siswa agar meraih hasil maksimal dan memuaskan dalam ujian nantinya.
Tak ketinggalan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Asshohwah Al Islamiyah yang sejak beberapa bulan lalu juga telah mulai menyusun dan melaksanakan berbagai langkah dan terobosan untuk menyiapakan para santri mengahdapi ujian tahun ini.
UAN tahun ini merupakan ujian pertama bagi SMP IT Asshohwah tahun ini. Meskipun demikian, tanpa pengalaman sebelumnya, pihak Ponpes mengaku tetap optimis dan tetap akan berupaya semaksimal mungkin untuk mempersiapakan santri dengan optimal.
“Insya Allah kita sudah siap dan optimis akan target kelulusan kita, semoga kita bisa lulus seratus persen dalam ujian pertama ini,” kata Wakil Kepala SMP IT Hamdani SPd. (27/3).
Ia melanjutkan bahwa kejujuran dan keikhlasan adalah prinsip yang harus dijunjung tinggi dan diutamakan dalam menghadapi ujian. Meraih hasil yang bagus tidak lantas harus dilakukan dengan mengahalalkan segala cara atau keluar dari trek atau jalur yang ditetapkan. Berbuat curang untuk mendapatkan hasil yang baik tidak sesuai dengan visi dan prinsip Ponpes yang melahirkan generasi muda Islam berahlakuk karimah.
“Kalau kita berbuat curang, itu artinya kita melanggar komitmen ponpes yang akan menjalankan dan mendidik ahlakul karimah untuk santri dan segala aktifitasnya,” kata Hamdani.
Jika dirasa sudah melakukan banyak hal guna mengoptimalkan dan mematangkan persiapan menghadapi ujian. Selanjutnya usaha dan ihktiar dimaksud tentu dibarengi dengan do’a serta penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT, agar diberikan hasil terbaik nantinya. Apapun hasilnya nanti sekoah akan ikhlas dan menerima dengan lapang dada.
"Jika sudah berikhtiar dan berdo’a dengan maksimal, kita jalani dengan ihlas selanjutnya perkara kelulusan kita serahkan kepada Allah SWT, “ terangnya. Banyak program yang dicangkan terkait persiapan menghadapi ujian tahun ini. Memperbanyak jadwal les atau atau tambahan jam belajar untuk mata pelajaran yang di UN kan adalah salah satu langkah awal yang telah digalakan.
Selanjutnya melaksanakan try out yang hingga saat ini sudah dilaksanaan tiga kali diharapkan dapat melatih kemampuan dan mental siswa sebelum menghadapi ujian yang sebenarnya nanti.
Sementara itu Kepala SMP IT Asshohwah Al Islamiyah Akhyar Rosidi S.Sos.I menambahkan, kesiapan mental khususnya bagi para santri kelas tiga yang akan menghadapi ujian mendatang akan terus dimantapkan, salah satunya dengan memperbanyak program-program pendekatan diri kepada Allah SWT seperti qiamul lail (shalat malam).
“Sebagai sekolah berbasis pendidikan agama, program-program seperti solat malam rutin kita laksanakan, namun untuk kelas tiga kita akan perbanyak dan intenskan lagi,” kata Akhyar.
Memperbanyak puasa sunnah, istighosah atau ibadah-ibadah lain juga akan terus diupayakan untuk secara kontinue dilaksanakan guna mencari dan mengharap ridho Allah agar kemudahan dan kelancaran selalu menaungi pelaksanaan ujian nasional di Ponpes Asshohwah.
Tak cukup itu, para santri kelas tujuh dan delapan juga akan diminta untuk ikut mendoakan serta berpuasa sunnah, sebagai bentuk kepedulian dan dukungan mereka terhadap kakak-kakak mereka yang akan menghadapi ujian akhir.
"Insya Allah nanti kelas dua dan kelas satu juga kita akan minta untuk melaksanakan puasa sunnah, berdoa dan istighosah untuk memohon ridho Allah guna kemudahan dan kesuksesan kelas tiga yang akan menghadapi ujian akhir,” pungkasnya. (tim).*
Berbagai program dan terobosan dilakukan guna menggembleng kesiapan siswa agar meraih hasil maksimal dan memuaskan dalam ujian nantinya.
Tak ketinggalan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Asshohwah Al Islamiyah yang sejak beberapa bulan lalu juga telah mulai menyusun dan melaksanakan berbagai langkah dan terobosan untuk menyiapakan para santri mengahdapi ujian tahun ini.
UAN tahun ini merupakan ujian pertama bagi SMP IT Asshohwah tahun ini. Meskipun demikian, tanpa pengalaman sebelumnya, pihak Ponpes mengaku tetap optimis dan tetap akan berupaya semaksimal mungkin untuk mempersiapakan santri dengan optimal.
“Insya Allah kita sudah siap dan optimis akan target kelulusan kita, semoga kita bisa lulus seratus persen dalam ujian pertama ini,” kata Wakil Kepala SMP IT Hamdani SPd. (27/3).
Ia melanjutkan bahwa kejujuran dan keikhlasan adalah prinsip yang harus dijunjung tinggi dan diutamakan dalam menghadapi ujian. Meraih hasil yang bagus tidak lantas harus dilakukan dengan mengahalalkan segala cara atau keluar dari trek atau jalur yang ditetapkan. Berbuat curang untuk mendapatkan hasil yang baik tidak sesuai dengan visi dan prinsip Ponpes yang melahirkan generasi muda Islam berahlakuk karimah.
“Kalau kita berbuat curang, itu artinya kita melanggar komitmen ponpes yang akan menjalankan dan mendidik ahlakul karimah untuk santri dan segala aktifitasnya,” kata Hamdani.
Jika dirasa sudah melakukan banyak hal guna mengoptimalkan dan mematangkan persiapan menghadapi ujian. Selanjutnya usaha dan ihktiar dimaksud tentu dibarengi dengan do’a serta penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT, agar diberikan hasil terbaik nantinya. Apapun hasilnya nanti sekoah akan ikhlas dan menerima dengan lapang dada.
"Jika sudah berikhtiar dan berdo’a dengan maksimal, kita jalani dengan ihlas selanjutnya perkara kelulusan kita serahkan kepada Allah SWT, “ terangnya. Banyak program yang dicangkan terkait persiapan menghadapi ujian tahun ini. Memperbanyak jadwal les atau atau tambahan jam belajar untuk mata pelajaran yang di UN kan adalah salah satu langkah awal yang telah digalakan.
Selanjutnya melaksanakan try out yang hingga saat ini sudah dilaksanaan tiga kali diharapkan dapat melatih kemampuan dan mental siswa sebelum menghadapi ujian yang sebenarnya nanti.
Sementara itu Kepala SMP IT Asshohwah Al Islamiyah Akhyar Rosidi S.Sos.I menambahkan, kesiapan mental khususnya bagi para santri kelas tiga yang akan menghadapi ujian mendatang akan terus dimantapkan, salah satunya dengan memperbanyak program-program pendekatan diri kepada Allah SWT seperti qiamul lail (shalat malam).
“Sebagai sekolah berbasis pendidikan agama, program-program seperti solat malam rutin kita laksanakan, namun untuk kelas tiga kita akan perbanyak dan intenskan lagi,” kata Akhyar.
Memperbanyak puasa sunnah, istighosah atau ibadah-ibadah lain juga akan terus diupayakan untuk secara kontinue dilaksanakan guna mencari dan mengharap ridho Allah agar kemudahan dan kelancaran selalu menaungi pelaksanaan ujian nasional di Ponpes Asshohwah.
Tak cukup itu, para santri kelas tujuh dan delapan juga akan diminta untuk ikut mendoakan serta berpuasa sunnah, sebagai bentuk kepedulian dan dukungan mereka terhadap kakak-kakak mereka yang akan menghadapi ujian akhir.
"Insya Allah nanti kelas dua dan kelas satu juga kita akan minta untuk melaksanakan puasa sunnah, berdoa dan istighosah untuk memohon ridho Allah guna kemudahan dan kesuksesan kelas tiga yang akan menghadapi ujian akhir,” pungkasnya. (tim).*
Asshohwah Qur'an Boarding School (AQBS) Target Lahirkan Hafidz Yang "Komplit"
Menjadi seorang Hafizul Qur’an tentu
menjadi impian bagi setiap muslim. Menjadi penghafal Al Qur’an adalah
keistimewaan serta kemuliaan bagi seorang muslim di hadapan Allah SWT, baik di
dunia maupun di akhirat kelak. Saking
istimewanya,oleh Allah SWT,seorang hafizul Qur’an bahkan diberi gelar sebagai
keluarga Allah.
Kepsek Ponpes AAI Akhyar Rosidi S.Sos.I |
Bagaimana jika seorang hafizul Qur’ah
adalah seorang yang juga mahir di bidang ilmu yang lain. Tentu akan lebih
istimewa lagi jika banyak bermunculan para penghafal Qur’an yang menguasai atau tidak tertinggal disiplin ilmu lainnya, seperti ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
(IPTEK),Sains,ilmu Ekonomi serta disiplin ilmu
lainnya.
Tentu akan
sangat membanggakan jika banyak para penghafal Al
Qur’an yang expert bahasa asing, seperti Bahasa
Inggris,bahasa Arab, bahasa Jepang. Atau mungkin bahkan para ahli
dan pakar Matematika,sains serta professor
yang hafal Al
Qur’an mulai bermunculan menghiasi
dinamika kehidupan modern.
Hal inilah yang coba diwujudkan dan
diikhtiarkan oleh Pondok Pesantren (Ponpes)Asshohwah Al Islamiyah (AAI)
Biletepung. Ditengah tantangan zaman yang semakin ketat, dampak
globalisasi yang menggerus hampir seluruh aspek kehidupan, diketahui begitu
berdampak terhadap pola pikir dan pola hidup umat Islam saat ini, tak
terkecuali pada pola dan doktrin pendidikan modern.
Mewujudkan generasi penghafal Qur’an di era globalisasi
tentu tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Meski demikian, seperti kata
pepatah,“dimana ada kemauan disitu ada jalan”.
Mewujudkan generasi muda penghafal Qur’an,
sekaligus muslim yang jago atau tidak tertinggal bidang yang lain, adalah
salah satu visi Ponpes Asshohwah Al
Islamiyah, yang akan coba diwujudkan melalui salah satu program pembinaan
Qur’an “Asshohwah Qur’an Boarding School (AQBS)”.
AQBS adalah wahana dan metode yang
disiapkan Ponpes Asshohwah untuk mewujudkan visi mulia dimaksud. Ponpes Asshohwah sejak dini memang dihajatkan untuk menelurkan generasi muda Islam yang yang tidak hanya mahir dan mumpuni dalam ilmu pengetahuan, tapi juga
tengah disiapkan untuk melahirkan para penghafal Qur’an yang “komplit”, dengan kata lain menjadi ahlul
Qur’an
yang menguasai berbagai hal/bidang.
“Mewujudkan pesantren yang tidak hanya cinta terhadap ilmu pengetahuan, tapi juga bisa melahirkan para penghafal Al Qur’an,
dengan banyaknya orang yang menghafal Qur’an sekaligus menguasai ilmu-ilmu lain, maka itu akan lebih baik dan
sempurna lagi,” jelas Kepala SMP
IT Asshohwah AlIslamiyah Akhyar Rosidi
S.Sos.I kepada Asshohwah media.
Melalui AQBS, santri diharapkan akan lebih mudah
dalam menghafal Qur’an ditengah kesibukannya bergelut dengan aktifitas belajar atau kegiatan belajar reguler.
Akhyar Rosidi mengatakan, disinilah poin dan kelebihan program AQBS yang tengah digalakkan pondok pesantren AAI.
Menurutnya, akan ada pembagian dan menejemen waktu yang tepat serta proporsional antara belajar dan menghafal Al Qur’an dalam pelaksanaannya.
"Sehingga
para
santri akan menjadi lebih fokus dalam mengejar
keinginannya untuk menghafal
Qur’an, mengingat lewat program AQBS para santri akan mendapat ruang dan
bimbingan khusus dalam menghafal Qur’an, sehingga mereka tidak tertinggal dengan tugas belajar
mereka secara reguler di sekolah”, ujar Akhyar Rosidi.
Ponpes Assohwah
sendiri lanjutnnya sangat menghargai hajat para santri dan walinya, terkait tujuan para
santri
bersekolah di ponpes Asshohwah. Ia menjelaskan bahwa sebagian besar para santri yang
menimba ilmu di SMP IT Asshohwah Al Islamiyah
memproyeksikan diri menjadi seorang Hafizul Qur’an. Tapi tak sedikit juga yang menghajatkan
diri agar mahir dalam khazanah keilmuan lain.
"Oleh
karenanya, kita disini
juga fokus terhadap pembinaan program-program unggulan lain seperti Bahasa Arab,
Bahasa Inggris, disamping mereka menghafal
Qur’an," ujar Kasek.
Adapun para
santri yang terlibat aktif dalam program ini sebelumnya telah melalui seleksi
cukup ketat. Kenapa tidak semua santri harus dilibatkan dalam program ini?. Hal ini menurut Akhyar karena tidak semua santri yang
berminat dan memenuhi syarat program
AQBS. Banyak
diantara santri yang punya kemauan tetapi lemah dalam kemampuan menghafal,
demikan sebaliknya tidak sedikit santri yang kuat dan punya potensi dalam menghafal
tapi kurang mendapat bimbingan serta kesempatan mengembangkan dan menyalurkan
potensi tersebut.
Oleh karena
itu, diputuskan untuk tahun ajaran
ini, dari tujuh puluh santri yang telah mendaftar dan
mengikuti seleksi masuk
AQBS,
hanya dua puluh santri yang terjaring dan
dan berhak mengikuti program AQBS. Selain harus melalui berbagai jenis
test, para peserta juga dituntut memiliki komitmen kuat dalam meraih tujuan
sebagai seorang hafizul Qur'an, sebagai syarat lain untuk mengikuti program
ini.
Dalam AQBS, santri ditargetkan bisa menghatamkan sepuluh juz hapalan Qur'an dalam satu tahun, sehingga mereka (santri AQBS,red) diproyeksikan bisa hatam tiga puluh juz dalam rentang waktu tiga tahun.
“Satu hari minimal santri bisa hatam satu lembar dalam satu harinya, sehingga dalam rentang waktu satu tahun diharapkan bisa menghatamkan sepuluh juz, dengan demikian setelah tiga tahun dapat hatam tiga puluh juz,” harapnya.
Dengan demikian, setelah tiga tahun
berjalan jika para santri melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya
disekolah yang sama, mereka dapat melanjutkan program AQBS dan tetap fokus
untuk tahap muraja'ah atau mengulang hapalan.
Ada banyak
keuntungan dan reward bagi para santri yang berpartisipasi dalam program
ini. Tentunya reward yang paling tama menurut kasek, adalah penghargaan dari Allah SWT berupa keutamaan dan kemuliaan, serta pahala
berikut derajat tinggi seperti dijanjikan.
Namun dari
pihak sekolah sendiri telah menyiapkan beberapa penghargaan bagi para santri
yang sukses mengikuti program ini, diantaranya berkesempatan mendapatkan beasiswa melanjutkan studi baik
didalam maupun luar negeri, serta mengikuti ajang
lomba tahfizul Qur’an berhadiah jutaan rupiah, yang
diselenggarakan
pihak sekolah secara berkala setiap tahun. (*)
English Shalawat Asshohwah, Kolaborasi Senandung Shalawat Dengan Hafalan Vocab
Ada metode
menarik dan unik belajar bahasa Inggris yang diterapkan Ponpes Asshohwah Al
Islamiyah. Belajar Bahasa Inggris disekolah ini dilakukan dengan mengumandangkan
shalawat nabi. Kolaborasi menghafal kosakata dengan cara membacanya
berulang-ulang mengikuti nada sholawat nabi, atau lebih terkenal dengan istilah
English Shalawat, saat ini sedang digalakkan dikalangan santri pada saat
pembelajaran Bahasa Inggris.
Menurut guru
pembimbing mata pelajaran (mapel) Bahasa Inggris Paezal SPD, yang juga
penggagas metode English Shalawat, trik belajar seperti dimaksud dinilai sangat
efektif karena anak-anak saat ini rata-rata mempunyai otak yang berbeda-beda
dan sehingga cenderung interest pada gaya belajar yg berbeda juga. Cara menghafal ini ungkapnya
lebih pada mengaktifkan otak kanan yang memperkuat hafalan dan masuk ke dalam long
term memory (ingatan/simpanan jangka panjang).
“Ada yang lebih
pada otak kiri, ada juga yang otak kanannya juga lebih kuat, dengan metode menghafal
ini maka kita bisa mengoptimalkan otak kanan kita lewat senandung shalawat yang
notabene mudah diserap dan diingat, sehingga otomatis kan tersimpan dalam long term memory atau simpanan jangka
panjang,” kata Faezal.
Shalawat
ungkapnya saaat ini banyak disukai oleh semua orang karena bisa dilantunkan
dengan berbagai macam nada serta lagu yang menarik. Karennya kolabaorasi antara
mengahafal kosakata dengan shalawat dianggap sangat tepat dan efektif.
“Metode inii
sangat disukai oleh pelajar /santri. Mereka terlihat antusias, baik para
santri yang terbilang aktif maupun yang
fasif begitu welcome dengan metode ini,” terangnya. Cara ini oleh santri
dianggap mudah dan menarik.
“Para santri
bisa menghafal kosakata bahasa Inggris, kata kerja pertama bentuk kedua ketiga
sambil santai, jalan-jalan dan lainnya, sehingga mereka tidak cepat bosan dan
tetap bersemangat,” lanjut Faezal.
Program
English Shalawat ini sejatinya sudah diprogramkan sejak awal berdirinya
sekolah, namun ia mengatakan belum bisa berjalan dengan penuh dan efektif
karena berbagai kendala. Karenya mulai smester ini ia bertekad akan
mengefektifkan dan menjalankan penuh program tersebut.
Untuk target
capaian, ia mengatakan bahwa tidak lain untuk mempermudah speaking english
praktis bagi siswa . Karena logikanya jika santri tidak punya atau menguasai Vocab atau
perbendaharaan, maka akan berpengaruh pada kurangnya kepercayaan diri (pede) siswa dalam speaking english speaking praktice atau praktik
berbicara bahasa Inggris. (ais)
Wujudkan Generasi Tangguh Lewat Pencak Silat
Pondok pesantren
Asshohwah Al Islamiyah bertekad menjadikan santri dan santriwatinya menjadi
generasi yang tanguh, kuat baik secara fisik dan mental. Di Ponpes ini telah
diprogramkan latihan seni bela diri Pencak Silat yang merupakan salah satu seni
bela diri yang dinilai bisa menggembleng ketangguhan mental dan fisik
seseorang.
Tuntunan Islam Tentang Style Rambut Nyentrik
Mode rambut nyentrik dengan berbagai variant dewasa
ini banyak digandrungi terutama oleh kalangan remaja atau ABG. Tidak terkecuali remaja muslim, tak jarang kita saksikan mereka ikut-ikutan
tergoda untuk tampil dengan style rambut mohawk cs mengikuti trend kekinian
dunia fashion.
Keren! Santri Asshohwah Geluti Dunia Jurnalistik
Pondok
Pesantren (Ponpes)Asshohwah Al Islamiyah kini memiliki lembaga pers sendiri.
Santri dan santriwatipun berperan aktif langsung menjadi jurnalis atau
wartawannya.
Lembaga
Pers Asshohwah (Lepas) adalah lembaga pers/jurnalistik resmi, dibentuk serta
berjalan aktif mulai tahun ajaran ini.
Kepengurusan
Lepas untuk masa bakti tahun 2016/2017 secara resmi telah dikukuhkan baru-baru
ini. Santri dan santriwati setempat akan melakukan tugas peliputan dan
jurnalistik dilingkungan Ponpes dan sekitarnya. Wartawan dan wartawati Lepas
akan berburu informasi/ berita terkait aktifitas ponpes dan sekitarnya, untuk
kemudian diterbitkan pada website resmi Ponpes Asshohwah Islamiyah www.asshohwahmedia.com atau
jurnal Asshohwah media yang terbit berkala.
Kepala
SMP IT Asshohwah Al Islamiyah Akhyar Rosyidi S.Sos.I menyambut antusias keberadaan Lepas. Menurutnya
menulis merupakan sutau kegiatan dan kebiasaan positif yang harus terus
dikembangkan dan ditekuni para santri. Banyak manfaat jika para santri gemar
menulis.
Terlebih,
santri berikut asatiz Ponpes Asshohwah sudah sering terlibat dalam
berbgai kegiatan pelatihan menulis, baik tulisan jurnalistik ataupun tulisan
cerpen/nopel. Tidak tanggung-tanggung, tutornya pun adalah penulis-penulis/jurnalis
nasional dan internasional ternama yang tidak diragukan lagi kredibilitas dan
kapasitasnya dalam menulis.
“Jadi
jangan kita sia-siakan, Lepas ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk
menyalurkan bakat dan kemampuan kita, terlebih disekolah kita sering diadakan
pelatihan menulis oleh para penulis kaliber nasional, kondang dan ternama,
seperti Pipiet Senja, Habiburrahman El Shirazy atau Kang Abik , serta jurnalis
nasional Kang Emil ,” kata Akhyar Rosidi.
Santri dan
santriwati yang telah dipercaya mengemban tugas sebagai kontributor atau
reporter, mereka diharapkan terus melaksanakan tugas jurnalistik dengan penuh
semangat, serius dan tentunya penuh tanggng jawab untuk kepentingan dan
kemajuan ponpes.
“Wahana
ini tentunya kita harapkan dapat berkontribusi pada proses dan upaya memajukan
kualitas sekolah kita, karena keberadaan Lepas adalah penting, dan bisa
mendatangkan banyak manfaat bagi sekolah kita kedepan,” ujarnya.
Struktur
kepengurusan Lepas terdiri dari pembina, penanggung jawab, Pimpinan redaksi
(Pimred), sekeraris serta enam wartawan dan wartawati.
Sementara,
Pimpinan redaksi Lepas, Idham Abdul hamid mengatakan antusiasme para santri
yang tergabung dalam Lepas cukup tinggi. Mereka terlihat memiliki keinginan
kuat untuk menekuni dunia jurnalistik. Dalam melakukan tugas peliputan di
sekolah, jurnalis-jurnalis belia itu terlihat semangat dan tidak ragu saat
melakukan wawancara dengan nara sumbernya.
Meski
demikian, Idham berharap kegitan peliputan yang santr lakukan tidak mengganggu
dan mempengaruhi kegiatan utama mereka, yakni belajar dan meghafal Al Qur’an di
ponpes.
“Meski
demikian saya tetap ingatkan agar kegiatan ini jangan sampai mengganggu belajar
dan mengaji santri, pandai-pandailah mengatur waktu karena bagaimanapun juga
tugas utama santri di sini adalah belajar dan mengaji," ujarnya.
Idham
mengaku intens memberikan bimbingan dasar-dasar jurnalistik wartawan
santri untuk melatih dan menempa kemampuan jurnalistik para santri (*)
Langganan:
Postingan (Atom)
Postingan Populer
-
simbolis, penyematan atribut POS oleh Mudir Assshohwah kepada perwakilan santri baru Lobar (Asshojwah Media)- Mudir Pondok Pesantre...
-
Pengibaran sang saka merah putih di ponpes AAI Lobar (Asshohwah Media)- Upacara (apel) bendera dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ...
-
Pondok Pesantren (Ponpes)Asshohwah Al Islamiyah kini memiliki lembaga pers sendiri. Santri dan santriwatipun berperan aktif langsun...
-
Sertijab, Ketua yayasan yang baru DR.Khuaelid Sa'id menerima simbolis bendera Asshohwah dari ketua yayasan sebelumnya Akhyar Rosyidi,...
-
Ada metode menarik dan unik belajar bahasa Inggris yang diterapkan Ponpes Asshohwah Al Islamiyah. Belajar Bahasa Inggris disekolah ini dil...
-
Bupati Lobar H.Fauzan Khalid saat menerima cindera mata dan paket Buku dan Al Qur'an dari perwakilan USIM Lobar (Asshohwah Media...