Belajar English Part III (Tutor :Faezal, S.Pd)

ENGLISH IDIOM: Take after Someone



Idiom Bahasa Inggris kali ini adalah:

 
TAKE AFTER (SOMEONE) artinya menyerupai/mirip seseorang baik dalam hal wajah, kepribadian, sifat atau karakter. Idiom ini bisa digunakan ketika kita

Belajar English Part II (Tutor : Faezal, S.Pd)

ENGLISH IDIOM:Out of the Question



Idiom Bahasa Inggris out of the question:

OUT OF THE QUESTION memiliki arti sesuatu yang tidak mungkin dilaksanakan atau tidak dipertimbangkan untuk dilakukan.

Bagaimana penggunaan

Belajar English Part 1: (Tuttor Faezal, S.Pd)

ENGLISH IDIOM: Take Your Time



Idiom Bahasa Inggris kali ini adalah:

 TAKE YOUR TIME artinya menghabiskan waktu sesuai dengan kebutuhan atau memperlambat dalam melakukan sesuatu. Dengan kata

5 Hal Luar Biasa Yang Dapat Dipelajari Dari Sebatang Pensil

Sahabatku yang baik hatinya, saya yakin kalian pasti sering atau setidaknya pernah memakai pensil. Ya pensil,

Kiat Ponpes Asshohwah Hadapi UAN. Jujur Yang Utama, Untuk Kelulusan Serahkan Kepada Allah.


Hadapi UN Jujur yang Utama, Untuk Kelululusan Serahkan Kepada Allah.Ujian Nasional akan segera tiba.Tiap sekolah sudah mulai bersiap-siap dan berbenah guna mempersiapkan diri menghadapi hajatan tahunan yang akan menentukan kelulusan dan nasib anak didik mereka.

Berbagai program dan terobosan dilakukan guna menggembleng kesiapan siswa agar meraih hasil maksimal dan memuaskan dalam ujian nantinya.

Tak ketinggalan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Asshohwah Al Islamiyah yang sejak beberapa bulan lalu juga telah mulai menyusun dan melaksanakan berbagai langkah dan terobosan untuk menyiapakan para santri mengahdapi ujian tahun ini.

UAN tahun ini merupakan ujian pertama bagi SMP IT Asshohwah tahun ini. Meskipun demikian, tanpa pengalaman sebelumnya, pihak Ponpes mengaku tetap optimis dan tetap akan berupaya semaksimal mungkin untuk mempersiapakan santri dengan optimal.

“Insya Allah kita sudah siap dan optimis akan target kelulusan kita, semoga kita bisa lulus seratus persen dalam ujian pertama ini,” kata Wakil Kepala SMP IT Hamdani SPd. (27/3).

Ia melanjutkan bahwa kejujuran dan keikhlasan adalah prinsip yang harus dijunjung tinggi dan diutamakan dalam menghadapi ujian. Meraih hasil yang bagus tidak lantas harus dilakukan dengan mengahalalkan segala cara atau keluar dari trek atau jalur yang ditetapkan. Berbuat curang untuk mendapatkan hasil yang baik tidak sesuai dengan visi dan prinsip Ponpes yang melahirkan generasi muda Islam berahlakuk karimah.

“Kalau kita berbuat curang, itu artinya kita melanggar komitmen ponpes yang akan menjalankan dan mendidik ahlakul karimah untuk santri dan segala aktifitasnya,” kata Hamdani.

Jika dirasa sudah melakukan banyak hal guna mengoptimalkan dan mematangkan persiapan menghadapi ujian. Selanjutnya usaha dan ihktiar dimaksud tentu dibarengi dengan do’a serta penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT, agar diberikan hasil terbaik nantinya. Apapun hasilnya nanti sekoah akan ikhlas dan menerima dengan lapang dada.

"Jika sudah berikhtiar dan berdo’a dengan maksimal, kita jalani dengan ihlas selanjutnya perkara kelulusan kita serahkan kepada Allah SWT, “ terangnya. Banyak program yang dicangkan terkait persiapan menghadapi ujian tahun ini. Memperbanyak jadwal les atau atau tambahan jam belajar untuk mata pelajaran yang di UN kan adalah salah satu langkah awal yang telah digalakan.

Selanjutnya melaksanakan try out yang hingga saat ini sudah dilaksanaan tiga kali diharapkan dapat melatih kemampuan dan mental siswa sebelum menghadapi ujian yang sebenarnya nanti.

Sementara itu Kepala SMP IT Asshohwah Al Islamiyah Akhyar Rosidi S.Sos.I menambahkan, kesiapan mental khususnya bagi para santri kelas tiga yang akan menghadapi ujian mendatang akan terus dimantapkan, salah satunya dengan memperbanyak program-program pendekatan diri kepada Allah SWT seperti qiamul lail (shalat malam).

“Sebagai sekolah berbasis pendidikan agama, program-program seperti solat malam rutin kita laksanakan, namun untuk kelas tiga kita akan perbanyak dan intenskan lagi,” kata Akhyar.

Memperbanyak puasa sunnah, istighosah atau ibadah-ibadah lain juga akan terus diupayakan untuk secara kontinue dilaksanakan guna mencari dan mengharap ridho Allah agar kemudahan dan kelancaran selalu menaungi pelaksanaan ujian nasional di Ponpes Asshohwah.

Tak cukup itu, para santri kelas tujuh dan delapan juga akan diminta untuk ikut mendoakan serta berpuasa sunnah, sebagai bentuk kepedulian dan dukungan mereka terhadap kakak-kakak mereka yang akan menghadapi ujian akhir.

"Insya Allah nanti kelas dua dan kelas satu juga kita akan minta untuk melaksanakan puasa sunnah, berdoa dan istighosah untuk memohon ridho Allah guna kemudahan dan kesuksesan kelas tiga yang akan menghadapi ujian akhir,” pungkasnya. (tim).*

Asshohwah Qur'an Boarding School (AQBS) Target Lahirkan Hafidz Yang "Komplit"


Menjadi seorang Hafizul Qur’an tentu menjadi impian bagi setiap muslim. Menjadi penghafal Al Qur’an adalah keistimewaan serta kemuliaan bagi seorang muslim di hadapan Allah SWT, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Saking istimewanya,oleh Allah SWT,seorang hafizul Qur’an bahkan diberi gelar sebagai keluarga Allah.
Kepsek Ponpes AAI Akhyar Rosidi S.Sos.I
Bagaimana jika seorang hafizul Qur’ah adalah seorang yang juga mahir di bidang ilmu yang lain. Tentu akan lebih istimewa lagi jika banyak bermunculan para penghafal Qur’an yang menguasai atau tidak tertinggal disiplin ilmu lainnya, seperti ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK),Sains,ilmu Ekonomi serta disiplin ilmu lainnya.
Tentu akan sangat membanggakan jika banyak para penghafal Al Qur’an yang expert bahasa asing, seperti Bahasa Inggris,bahasa Arab, bahasa Jepang. Atau mungkin bahkan para ahli dan pakar Matematika,sains serta professor yang hafal Al Qur’an mulai bermunculan menghiasi dinamika kehidupan modern.
Hal inilah yang coba diwujudkan dan diikhtiarkan oleh Pondok Pesantren (Ponpes)Asshohwah Al Islamiyah (AAI) Biletepung. Ditengah tantangan zaman yang semakin ketat, dampak globalisasi yang menggerus hampir seluruh aspek kehidupan, diketahui begitu berdampak terhadap pola pikir dan pola hidup umat Islam saat ini, tak terkecuali pada pola dan doktrin pendidikan modern.
Mewujudkan generasi penghafal Qur’an di era globalisasi tentu tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Meski demikian, seperti kata pepatah,“dimana ada kemauan disitu ada jalan”.
Mewujudkan generasi muda penghafal Qur’an, sekaligus muslim yang jago atau tidak tertinggal bidang yang lain, adalah salah satu visi Ponpes Asshohwah Al Islamiyah, yang akan coba diwujudkan melalui salah satu program pembinaan Qur’an “Asshohwah Qur’an Boarding School (AQBS)”.
AQBS adalah wahana dan metode yang disiapkan Ponpes Asshohwah untuk mewujudkan visi mulia dimaksud. Ponpes Asshohwah sejak dini memang dihajatkan untuk menelurkan generasi muda Islam yang yang tidak hanya mahir dan mumpuni dalam ilmu pengetahuan, tapi juga tengah disiapkan untuk melahirkan para penghafal Qur’an yang “komplit”, dengan kata lain menjadi ahlul Qur’an yang menguasai berbagai hal/bidang.    
“Mewujudkan pesantren yang tidak hanya cinta terhadap ilmu pengetahuan, tapi juga bisa melahirkan para penghafal Al Qur’an, dengan banyaknya orang yang menghafal Qur’an sekaligus menguasai ilmu-ilmu lain, maka itu akan lebih baik dan sempurna lagi,” jelas Kepala SMP IT  Asshohwah AlIslamiyah Akhyar Rosidi S.Sos.I kepada Asshohwah media.
Melalui AQBS, santri diharapkan akan lebih mudah dalam menghafal Qur’an ditengah kesibukannya bergelut dengan aktifitas belajar atau kegiatan belajar reguler. Akhyar Rosidi mengatakan, disinilah poin dan kelebihan program AQBS yang tengah digalakkan pondok pesantren AAI. Menurutnya, akan ada pembagian dan menejemen waktu yang tepat serta proporsional antara belajar dan menghafal Al Qur’an dalam pelaksanaannya.
"Sehingga para santri akan menjadi lebih fokus dalam mengejar keinginannya untuk menghafal Qur’an, mengingat lewat program AQBS para santri akan mendapat ruang dan bimbingan khusus  dalam menghafal Qur’an, sehingga mereka tidak tertinggal dengan tugas belajar mereka secara reguler di sekolah, ujar Akhyar Rosidi.
Ponpes Assohwah sendiri lanjutnnya sangat menghargai hajat para santri dan walinya, terkait tujuan para santri bersekolah di ponpes Asshohwah. Ia menjelaskan bahwa sebagian besar para santri yang menimba ilmu di SMP IT Asshohwah Al Islamiyah memproyeksikan diri menjadi seorang Hafizul Qur’an. Tapi tak sedikit juga yang menghajatkan diri agar mahir dalam khazanah keilmuan lain.

"Oleh karenanya, kita disini juga fokus terhadap pembinaan program-program unggulan lain seperti Bahasa Arab, Bahasa Inggris, disamping mereka menghafal Qur’an," ujar Kasek.

Adapun para santri yang terlibat aktif dalam program ini sebelumnya telah melalui seleksi cukup ketat. Kenapa tidak semua santri harus dilibatkan dalam program ini?. Hal ini menurut Akhyar karena tidak semua santri yang berminat dan memenuhi syarat program AQBS. Banyak diantara santri yang punya kemauan tetapi lemah dalam kemampuan menghafal, demikan sebaliknya tidak sedikit santri yang kuat dan punya potensi dalam menghafal tapi kurang mendapat bimbingan serta kesempatan mengembangkan dan menyalurkan potensi tersebut.

Oleh karena itu, diputuskan untuk tahun ajaran ini, dari  tujuh puluh santri yang telah mendaftar dan mengikuti seleksi masuk AQBS, hanya dua puluh santri yang terjaring dan  dan berhak mengikuti program AQBS. Selain harus melalui berbagai jenis test, para peserta juga dituntut memiliki komitmen kuat dalam meraih tujuan sebagai seorang hafizul Qur'an, sebagai syarat lain untuk mengikuti program ini.

Dalam
AQBS, santri ditargetkan bisa menghatamkan sepuluh juz hapalan Qur'an dalam satu tahun, sehingga mereka (santri AQBS,red) diproyeksikan bisa hatam tiga puluh juz dalam rentang waktu tiga tahun.

“Satu hari minimal santri bisa hatam satu lembar dalam satu harinya, sehingga dalam rentang waktu satu tahun diharapkan bisa menghatamkan sepuluh juz, dengan demikian setelah tiga tahun dapat hatam tiga puluh juz,” harapnya.
Dengan demikian, setelah tiga tahun berjalan jika para santri melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya disekolah yang sama, mereka dapat melanjutkan program AQBS dan tetap fokus untuk tahap muraja'ah atau mengulang hapalan.
Ada banyak keuntungan dan reward bagi para santri yang berpartisipasi dalam program ini. Tentunya reward yang paling tama menurut kasek, adalah penghargaan dari Allah SWT  berupa keutamaan dan kemuliaan, serta pahala berikut derajat tinggi seperti dijanjikan. 

Namun dari pihak sekolah sendiri telah menyiapkan beberapa penghargaan bagi para santri yang sukses mengikuti program ini, diantaranya berkesempatan mendapatkan beasiswa melanjutkan studi baik didalam maupun luar negeri, serta mengikuti ajang lomba tahfizul Qur’an berhadiah jutaan rupiah, yang diselenggarakan pihak sekolah secara berkala setiap tahun. (*)


 

English Shalawat Asshohwah, Kolaborasi Senandung Shalawat Dengan Hafalan Vocab

English Shalawat, Kolaborasi Senandung Shalawat Dengan Hafalan Vocab Ada metode menarik dan unik belajar bahasa Inggris yang diterapkan Ponpes Asshohwah Al Islamiyah. Belajar Bahasa Inggris disekolah ini dilakukan dengan mengumandangkan shalawat nabi. Kolaborasi menghafal kosakata dengan cara membacanya berulang-ulang mengikuti nada sholawat nabi, atau lebih terkenal dengan istilah English Shalawat, saat ini sedang digalakkan dikalangan santri pada saat pembelajaran Bahasa Inggris.

Menurut guru pembimbing mata pelajaran (mapel) Bahasa Inggris Paezal SPD, yang juga penggagas metode English Shalawat, trik belajar seperti dimaksud dinilai sangat efektif karena anak-anak saat ini rata-rata mempunyai otak yang berbeda-beda dan sehingga cenderung interest pada gaya belajar yg berbeda juga. Cara menghafal ini ungkapnya lebih pada mengaktifkan otak kanan yang memperkuat hafalan dan masuk ke dalam long term memory (ingatan/simpanan jangka panjang).

“Ada yang lebih pada otak kiri, ada juga yang otak kanannya juga lebih kuat, dengan metode menghafal ini maka kita bisa mengoptimalkan otak kanan kita lewat senandung shalawat yang notabene mudah diserap dan diingat, sehingga otomatis kan tersimpan dalam long term memory atau simpanan jangka panjang,” kata Faezal.

Shalawat ungkapnya saaat ini banyak disukai oleh semua orang karena bisa dilantunkan dengan berbagai macam nada serta lagu yang menarik. Karennya kolabaorasi antara mengahafal kosakata dengan shalawat dianggap sangat tepat dan efektif.

“Metode inii sangat disukai oleh pelajar /santri. Mereka terlihat antusias, baik para santri  yang terbilang aktif maupun yang fasif begitu welcome dengan metode ini,” terangnya. Cara ini oleh santri dianggap mudah dan menarik. 

“Para santri bisa menghafal kosakata bahasa Inggris, kata kerja pertama bentuk kedua ketiga sambil santai, jalan-jalan dan lainnya, sehingga mereka tidak cepat bosan dan tetap bersemangat,” lanjut Faezal.

Program English Shalawat ini sejatinya sudah diprogramkan sejak awal berdirinya sekolah, namun ia mengatakan belum bisa berjalan dengan penuh dan efektif karena berbagai kendala. Karenya mulai smester ini ia bertekad akan mengefektifkan dan menjalankan penuh program tersebut.

Untuk target capaian, ia mengatakan bahwa tidak lain untuk mempermudah speaking english praktis bagi siswa .  Karena logikanya jika  santri tidak punya atau menguasai Vocab atau perbendaharaan, maka akan berpengaruh pada kurangnya kepercayaan diri (pede) siswa  dalam speaking english speaking praktice atau praktik berbicara bahasa Inggris. (ais)

Wujudkan Generasi Tangguh Lewat Pencak Silat



Pondok pesantren Asshohwah Al Islamiyah bertekad menjadikan santri dan santriwatinya menjadi generasi yang tanguh, kuat baik secara fisik dan mental. Di Ponpes ini telah diprogramkan latihan seni bela diri Pencak Silat yang merupakan salah satu seni bela diri yang dinilai bisa menggembleng ketangguhan mental dan fisik seseorang.

Tuntunan Islam Tentang Style Rambut Nyentrik

Mode rambut nyentrik dengan berbagai variant dewasa ini banyak digandrungi terutama oleh kalangan remaja atau ABG. Tidak  terkecuali remaja  muslim, tak jarang kita saksikan mereka ikut-ikutan tergoda untuk tampil dengan style rambut mohawk cs mengikuti trend kekinian dunia fashion.

Pentingnya Menjaga Keikhlasan Dalam Menuntut Ilmu


Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Menuntut ilmu dalam Islam bahkan diperintahkan sejak manusia masih dalam buaian hingga manusia masuk kedalam liang lahat (meninggal dunia). 

Keren! Santri Asshohwah Geluti Dunia Jurnalistik

Pondok Pesantren (Ponpes)Asshohwah Al Islamiyah kini memiliki lembaga pers sendiri. Santri dan santriwatipun berperan aktif langsung menjadi jurnalis atau wartawannya.

Lembaga Pers Asshohwah (Lepas) adalah lembaga pers/jurnalistik resmi, dibentuk serta berjalan aktif mulai tahun ajaran ini.

Kepengurusan Lepas untuk masa bakti tahun 2016/2017 secara resmi telah dikukuhkan baru-baru ini. Santri dan santriwati setempat akan melakukan tugas peliputan dan jurnalistik dilingkungan Ponpes dan sekitarnya. Wartawan dan wartawati Lepas akan berburu informasi/ berita terkait aktifitas ponpes dan sekitarnya, untuk kemudian diterbitkan pada website resmi Ponpes Asshohwah Islamiyah www.asshohwahmedia.com atau jurnal Asshohwah media yang terbit berkala.

Kepala SMP IT Asshohwah Al Islamiyah Akhyar Rosyidi S.Sos.I menyambut antusias keberadaan Lepas. Menurutnya menulis merupakan sutau kegiatan dan kebiasaan positif yang harus terus dikembangkan dan ditekuni para santri. Banyak manfaat jika para santri gemar menulis.

Terlebih, santri berikut asatiz Ponpes  Asshohwah sudah sering terlibat dalam berbgai kegiatan pelatihan menulis, baik tulisan jurnalistik ataupun tulisan cerpen/nopel. Tidak tanggung-tanggung, tutornya pun adalah  penulis-penulis/jurnalis nasional dan internasional ternama yang tidak diragukan lagi kredibilitas dan kapasitasnya dalam menulis.

“Jadi jangan kita sia-siakan, Lepas ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk menyalurkan bakat dan kemampuan kita, terlebih disekolah kita sering diadakan pelatihan menulis oleh para penulis kaliber nasional, kondang dan ternama, seperti Pipiet Senja, Habiburrahman El Shirazy atau Kang Abik , serta jurnalis nasional Kang Emil ,” kata Akhyar Rosidi.

Santri  dan santriwati yang telah dipercaya mengemban tugas sebagai kontributor atau reporter, mereka diharapkan terus melaksanakan tugas jurnalistik dengan penuh semangat, serius dan tentunya penuh tanggng jawab untuk kepentingan dan kemajuan ponpes.

“Wahana ini tentunya kita harapkan dapat berkontribusi pada proses dan upaya memajukan kualitas sekolah kita, karena keberadaan Lepas adalah penting, dan bisa mendatangkan banyak manfaat bagi sekolah kita kedepan,” ujarnya.
Struktur kepengurusan Lepas terdiri dari pembina, penanggung jawab, Pimpinan redaksi (Pimred), sekeraris serta enam wartawan dan wartawati.

Sementara, Pimpinan redaksi Lepas, Idham Abdul hamid mengatakan antusiasme para santri yang tergabung dalam Lepas cukup tinggi. Mereka terlihat memiliki keinginan kuat untuk menekuni dunia jurnalistik. Dalam melakukan tugas peliputan di sekolah, jurnalis-jurnalis belia itu terlihat semangat dan tidak ragu saat melakukan wawancara dengan nara sumbernya. 

Meski demikian, Idham berharap kegitan peliputan yang santr lakukan tidak mengganggu dan mempengaruhi kegiatan utama mereka, yakni belajar dan meghafal Al Qur’an di ponpes.

“Meski demikian saya tetap ingatkan agar kegiatan ini jangan sampai mengganggu belajar dan mengaji santri, pandai-pandailah mengatur waktu karena bagaimanapun juga tugas utama santri di sini adalah belajar dan mengaji," ujarnya.

Idham mengaku intens memberikan bimbingan dasar-dasar jurnalistik  wartawan santri untuk melatih dan menempa kemampuan jurnalistik para santri (*)



Postingan Populer