Lembaga Kotak Amal Indonesia Berikan Outdoor Learning Untuk Santri Asshohwah


Lobar (Asshohwah Media)- Lembaga Kotak Amal Indonesia cabang Mataram, sebuah lembaga yang bergerak dibidang aktifitas kemanusiaan dan pendidikan memberikan outdoor learning, kegiatan pelatihan singkat kepada sejumlah santri Pondok Pesantren Asshohwah Al Islamiyah Senin, (27/2).

Sejumlah rangkaian kegiatan pelatihan dasar seperti Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), Baris berbaris, kepemimpinan dasar, game-game edukasi, dan pelatihan keterampilan lainnya di berikan kepada santri, dengan tujuan tak lain untuk menempa dan melatih kemandirian ,keterampilan dan meningkatkan motivasi atau semangat belajar santri, yanng dewasa ini dianggap masih menjadi permasalahan hampir di setiap lembaga pendidikan.

Perlunya menanamkan semangat dan motivasi belajar kepada santri dianggap perlu dizaman  milenial ini. Menurut Kepala Lembaga Kotak Amal Indonesia  cabang Mataram Saidah Nurul Hidayati, adalah sangat penting, karena  era milenial juga cenderung menggerus dan mendegradasi moral anak-anak, akibat terlalu menggandrungi gadget, yang dampaknya bisa kearah negatif, jika tidak dibawah kontrol orang tua.

"inilah yang terjadi sekarang, anak-anak banyak yang kecanduan dan tidak bisa terlepas dari gedget dan koneksi internet, " katanya.
Beragam jenis permainan dan aktifitas yang tidak ada koneksinya dengan gadget dan internet justru perlahan mulai ditingalkan karena dianggap tidak menarik lagi bagi anak.

"Sebut saja game game tradisional, mendongeng atau aktifitas fisik menyenangkan lainnya yang  jarang dilakukan siswa karena anak-anak beralih ke permainan atau game-game online," ujarnya.

Untuk itulah, salah satu tujuan dari kegiatan yang dilakukan Lembaga Kotak Amal Indonesia ini untuk menumbuhkan minat anak-anak kepada aktifitas-aktifitas yang bisa mengalihkan perhatian mereka kepada hal-hal yang berkaitan dengan dunia gadget, yang bisa memberikan dampak negatif dalam proses perkembangan anak.

Targetnya,  lembaga ini dalam tahap awal akan mengunjungi sebanyak empat puluh sekolah didaerah Lombok Barat (lobar), untuk diberikan beragam pelatihan , guna membantu para siswa agar memiliki semangat belajar da n sedikit mengalihkan perhatian mereka pada dunia gadget.
    

CERPEN SANTRI " Hijrahku Karena Mu ". Oleh : Muhammad Rizki Aditiya


Terdengar bunyi ketukan gayung dari Pembina asrama. satu-persatu kamar sudah dimasuki Pembina, membangunkan santri agar berangkat ke masjid.
Sontak para santri terbangun demi mendengar suara itu. namun salah seorang santri masih terlelap dalam mimpinya, tidak salah lagi ia itu adalah Aditya. kebiasaannya yang dulu susah bangun pagi,belum juga berubah. tidak seperti santri-santri lainnya, sudah benar-benar terbiasa dengan bangun pagi.

“ hei kamu! “ bunyi suara menyebalkan yang mengganggu tidurnya.
Dia membuka mata perlahan, terlihat seorang lelaki yang berperawakan besar tiba-tiba menaraik tangannyan. sontak dia terkejut dan langsung sadarkan diri seketika lelaki itu mengangkat kayu dan mengayunkannya hingga menempel di pahanya.kemudian terdengar,
“ plaaakk! “

Tapi itu bukan apa-apa menurutnya, karna hampir setiap hari kayu itu menyentuhnya hingga munkin sudah tidak berefek lagi untuknya.
“ cepat berangkat ke masjid! “ teriak Pembina itu sambil menunjukkan wajah marahnya.

“ Iya…..iya! “ ocehnya.
Namun Adit malah mengabaikanya, bergerak santai tanpa sedikit pun ketergesaan menandakan  ada rasa takut.
“ memangnya dia itu siapa, seenaknya marah-marah padaku “ ocehnya dalam kesunyian.

Malas, memberatkan kakinya untuk melangkah. berada dijalan yang sepi sendirian, hanya dia disana ditemani pekatnya fajar. disisi lain, para santri menunaikan kewajiban secara berjama’ah. sedangkan dia datang terlambat, namun ia merasa tak bersalah sedikitpun karna berpendapat setidaknya dia sudah mendirikan shalat. itu sudah lebih dari cukup baginya ketimbang tidak sama sekali.

Ini semua adalah akibat dari kenakalannya maka tidak heran jika dia dicap sebagai santri ternakal di angkatan. kesenangannya hanyalah melakukan hal-hal yang menyebalkan. menjaili teman sekamar, mengganggu teman sekelas. bahkan kadang merabah ke kawasan santri putri.

“ suiiit, suiiit, heeei, cantik! “ seruku tengil ke arah rombongan santri putri yang melintas.
kalau banyak mereka akan rame-rame melempariku dengan kerikil. namun kalau hanya santri wati sendirian, dia akan lari terbirit-birit. ketakutan!
“ hahaha! memangnya aku itu penjahat, hahaha! “ aku pun terbahak-bahak.
Toni, ya, hanya Toni seorang yang berani menegur dan menasihatiku.
“ memangnya kamu sengaja lakukan itu, ya? “
“ iya! “

“ ada apa dengan otakmu, Adit? “
Gerutu Toni  tanpak mulai kesal dengan tingkah lakunya. namun dia tidak meladeni Toni , pergi meninggalkanya dalam keadaan kebingungan. kalau malam-malam, usai mengaji bersama dan tidak melihatnya belajar, Toni menghampirinya.
“ kasihanilah orang tuamu yang sudah menyekolahkanm
u disini “
“ mereka tak peduli denganku. mereka sudah buang aku! “ sahutnya kesal.
Dia pun terus melakukan hal-hal yang menyebalkan, dan sekarang kenakalannya sudah sampai  ke telinga para ustadz. anehnya, belum ada yang cukup berani untuk menegurnya dengan keras. paling mereka Cuma menasehatinya dengan lemah lembut.

Mungkin nasihat yang lembut-lembut itu gak akan mempan padanya, seharusnya anak seperti dia itu harus dikerasi biar kapok gitu. entah para ustadz terlalu sabar atau mungkin takut dengannya, karana mereka belum pernah mengerasinya hingga si nakal itu merasa jera.

Siang ini si nakal adit itu duduk termenung dikamar, hal yang tak biasa ia lakukan. raut wajahnya terlihat agak bosan, beranjak keluar kamar. memandang sekeliling mencari-cari apa yang menyenangkan untuk ia lakukan. namun apa yang enak lagi baginya bahkan sorang teman pun mungkin tidak ia miliki. hingga kini ia hanya duduk termenung bersama rasa kesal yang mulai mengusiknya.

“ huuffhh “ ia mengela nafas.
seketika terdengar suara hentakan kaki para santri yang melintas dari luar kamar. ia mengarahkan pandangannya keluar pintu, terlihat rombongan santri yang berangkat mengaji. menyadari bahwa sekian lama ia tidak hadir dalam majlis, terlintas sedikit niat yang mengajak.
melangkahkan kaki sambil meneteng kitab menuju ke majlis membuat santri yang melihatnya merasa heran, apa yang sudah terjadi padanya.
“ tumben “ ejek satria, gengnya.
“ diamlah “ pintanya kasar.

seketika di majlis, para santri heran dengan kehadirannya. namun ia berusaha bersabar dengan suasana itu, duduk lama yang sudah sangat membuatnya bosan. tidak banyak penjelasan yang dapat ia tangkap, mungkin akibat kemalasannya. namun ia tetap memperhatikan apa yang ustadz Zulkifli sampaikan.

“ ini yang terakhir kalinya “ bisiknya sebal.
“ kalian disekolahkan disini bukan untuk makan, bukan juga untuk senang-senang . disini itu ladang ilmu, yang harus dituntut Lillahitaala. orang tua kalian membiayai, apa yang kalian bekali untuk mereka? bekalnya itu bukan dodol, bukan jajan kalian, tapi ilmu, pengetahuan kalian…- “ sepoting dari penjelasan ustadz Zulkifli.

Mulut sepi tanpa kata, itulah yang dialami Adit sekarang. kalimat itu seakan telah terencana untuk menyindirnya.yang  mebuatnya tersentuh namun malu untuk menunjukannya, ditengah keramaian para santri. dan  mungkin dari sinilah detik-detik kesadarannya dimulai.

kini  ia hanya merenung ditemani rasa gelisah, merasa menyesal dengan semua yang telah ia perbuat. tidak seperti biasanya ia menjali teman-temannya, ia hanya berdiam dalam kamar. seketika itu tiba-tiba sesuatu datang mengejutkannya.

“ assalamualaikum “
“ waalaikumussalam “ terkejut, terlihat Toni sudah berdiri di hadapannya.
“ kenapa, dit? “ Tanya Toni heran
“ eh ndak ada apa-apa kok! “ ia mengela.

kemudian Toni menghampirinya, memandangi raut wajahnya itu. anehnya Toni langsung pergi meninggalkannya, tanpa ia mengerti apa maksud dari semua itu.
“ oh ya, Dit ada lomba pitdato tingkat pesantren tuh, siapa tau kamu mau ikut “ ujarnya sebelum meninggalkan kamar.

ia semakin bingun dengan tingkah laku anak itu, kenapa dan  apa yang terjadi dengannya? entahlah.
kemudian ia mengambil sebuah buku yang sepertinya sudah lama tak  di sentuh apalagi dibaca. ia meniup buku itu, hingga membuatnya bersin oleh debu. terlihat jelas, tertulis pada buku itu ‘ PIDATO TIGA BAHASA’. mebolak balikkan halaman yang ada pada buku itu tanpa sedikitpun yang ia baca.

ia berlari keluar kamar menuju tempat dimana ia sering nongkrong. berdiri menghadap pohon-pohon kemudian berbicara sendiri seperti orang gila. menjelang beberapa menit ia berhenti,

“ kan  kubuktikan pada mereka! “ teriaknya semangat.
sedikit senyum merubah raut wajahnya, kini ia terlihat ceria. ia sudah menemukan jalan tujuannya sendiri. ia berniat untuk ikut dalam lomba, dan membuktikan bahwa ia bisa.
“ hijrah itu karna Allah! “

terlihat ustadz zulkifli berdiri melihatnya dari kejauhan, kemudian berjalan mendekatinya. memberikan ia sedikit senyuman,
“ apakah ustadz sudah lama disini? “ tanyanya singkat.
namun ustadz zulkifli tidak memberikan jawaban, ia malah tersenyum saja.kemudian  mendekat dan menepuk pundaknya, kemudian berkata:
“ ingatlah hijrah itu lillahitaala, bukan karna yang lain. pintar-pintarlah menjaga niat karna niat itu ibarat surat, jika salah tulis alamat maka suratnya tidak akan sampai pada tujuan. “  ujarnya menasihati.

“ iya, terimakasih ustadz! “ pujinya
kemudian ustadz pergi meninggalkannya sendiri ditemani pohon-pohon disana. dan ia kembali menghadap pohon-pohon itu, berpidato selayaknya berpidato didepan public. ia sebagai  penceramah dan pohon-pohon itu sebagai jama’ahnya.

tiba disaat acara lomba diulai, semua santri terlihat sudah memenuhi aula pondok. para peserta satu-persatu terlihat menampilkan pidatonya dengan semangat. namun tiba disaat satu hal yang mengejutkan, ketika MC menyebut nama salah seorang peserta. terdengar jelas,
“ Muhammad Rizki Aditya! “
ia berdiri melangkah menuju panggun, namun bukan tepuk tangan yang menyambutnya melainkan tawa dan hinaan.tapi semua itu tidak membuat semangatnya kendor, semua sudah ia yakini lillahitaala. semua hinaan dan tawa itu sunyi seketika aditya menyampaikan isi pidatonya yang berjudul ‘ HIJRAH KARNA ALLAH ‘ yang ia sampaikan dengat tegas.

tepuk tangan berbunyi  keras ketika ia beranjak meninggalkan panggun. senyum leber tergambar di bibirnya, menunjukan bahwa ia bersyukur atas semua itu.
“ terimakasih ya Allah! “ bisiknya dalam hati.

acara terus berlanjut, selang beberapa jam tiba saatnya pengumuman sang juara lomba.inilah saat-saat yang menegangkan baginya, timbun angan yang ia ragukan. MC semakin menegangkan para audiens dengan kata-katanya, dan tiba,
“ juara tiga lomba pidato tingkat pesantren diraiiih oleh…..”teriak MC menegangkan.
selang beberapa menit, tiba giliran sang juara pertama. namun adit hanya menunduk pasrah  karna tidak yakin ia diperingkat pertama. ia hanya bisa memanjatkan puji pada sang maha kuasa, agar Allah bisa menghendakinya.

“ juar pertama ilaaaaaah….. “ MC menegangkan kembali.
“ Muhammad Rizki Aditya “ MC melanjutkan.

suara tepuk tangan meriah terdengar, tiada satupun menyangka hal itu terjadi. kini ia bukanlah si anak nakal lagi, ia bisa buktikan bahwa ia bisa berubah. hijrah lillahitaalah. sudah saatnya ia harus maju naik panggung menjadi seorang yang dipandang sebagai sang juara. diiringi suara tepuk tangan dan tangkapan kamera, hingga terdengar.
“ cekrekkk…..cekrekk “

semua sudah selesai, ia menuruni panggung dengan sebuah senyuman sembari melihat piala yang tertulis jelas.
JUARA I
LOMBA PIDATO TINGKAT PESANTREN
asshohwah,22 oktober 2017
“ sekali lagi terimakasih, ya ALLAH “ bersyukur.

…….
“jangan pernah menilai orang dari masa lalunya, karna kita sudah tidak hidup waktu itu. semua orang bisa berubah, maka berikan mereka kesempatan untuk membuktikannya. “


Simulasi Rampung , SMP IT Asshohwah Siap Gelar UNBK



Lobar (AsshohwahMedia) -Sekolah menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Asshohwah Al Islamiyah menyelenggarakan simulasi gelaran ujian nasional berstandar komputer (UNBK) . Kegiatan ini untuk memantapkan persiapan pelaksanaan UNBK yang rencanya akan digelar April mendatang.

Kepala SMP IT asshohwwah Al Islamiyah Hamdani, SPd menggatakan kegiatan simulasi ini sangat penting diadakan agar sekolah betul-betul memiliki kesiapan matang jelang pelaksanaan UNBK tahun ini. terlebih , UNBK tahun ini adalah gelaran UNBK pertama untuk SMP IT Asshohwah.


Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari , terhitung Senin (4/1) hingga Jumat (8/1l) , melibatkan tujuh puluh siswa kelas IX yang terbagi dalam tiga kelas.


Dalam pelaksanaanya, ia mengutarakan masih ada kendala dan kekurangan yang perlu dibenahi, seperti masih kurangnya unit komputer yang merupakan sarana sentral dan utama pelaksanaan UNBK.

 " Dalam simulasi ini ada beberapa kendala seperti pada beberapa unit komputer yang masih belum memadai  sehingga berefek pada belum maksimalnya kinerja , " katanya.




Meski demikan pelaksanaan simulasi UNBK umumnya berjalan baik dan sukses, dan berharap kedepan segera bisa membenahi kekurangan dan kendala yang ada, sehingga persiapan UNBK semakin matang , dan pelaksanaanya bisa berjalan sukses dan maksimal.





Postingan Populer