Mudir Ponpes AAI menerima Simbolis Perwakilan santri dan wali |
Pondok
pesantren Asshohwah Al Islamiyah (AAI) Gerung
Lombok Barat (Lobar) tahun ajaran baru
2017/2018 ini menerima sebanyak 164 santri baru . Dari jumlah tersebut, 121 diantaranya terdaftar sebagai santri SMP IT dan 43 lainnya terdaftar sebagai santri Madrasah Aliyah (MA). Jumlah ini meningkat pesat dibanding penerimaan santri baru tahun lalu.
2017/2018 ini menerima sebanyak 164 santri baru . Dari jumlah tersebut, 121 diantaranya terdaftar sebagai santri SMP IT dan 43 lainnya terdaftar sebagai santri Madrasah Aliyah (MA). Jumlah ini meningkat pesat dibanding penerimaan santri baru tahun lalu.
Santri dan
santriwati baru diterima dan disambut hangat di Ponpes Asshohwah, Senin (17/7) ,
hari yang memang telah dijadwalkan untuk kedatangan dan penyambutan santri baru tahun ajaran
ini. Santri baru di serahkan secara simbolis kepada pihak ponpes dari wali
murid. Dalam sambutannya Mudir Ponpes AAI TGH. M.Taesir Al Azhar Lc, Ma mengucapkan selamat datang kepada santri-santri baru yang akan mulai nyantri di
Ponpes Asshohwah tahun ini. Dalam kesempatan itu, Mudir juga mengingatkan kepada
santri baru tentang pentingnya bersungguh-sungguh dan berlelah-lelah dalam
menuntut ilmu.
“ Barang siapa yang tidak tahan pahitnya
belajar maka engkau harus tahan menanggung perihnya kebodohan,” ujar Mudir, mengutip ucapan masyhur dari salah satu ulama besar Islam Imam Syafi’i. Pentingnya
menjaga mental dan berlelah-lelah dalam menuntut ilmu adalah salah satu kunci sukses
dalam belajar. Ponpes Asshohwah yang notabene adalah pondok yang baru berdiri, tentu
akan banyak terdapat kekurangan dan keterbatasan baik dari segi pasilitas
maupun sistem.
Untuk itu, mental dan iktikad kuat untuk berjuang ditengah keterbatasan sangat diperlukan
dan harus diaplikasikan bagi para santri sehari-hari.
“Sebagai pondok yang baru, Asshohwah tentu
ada keterbatasan, tapi keterbatasan tentu
bukan alasan untuk malas dalam belajar,” ujar Mudir. Bila bersungguh-sungguh
dan bersusah payah, hasil manis tentu akan dikecap para santri kedepan.
proses daftar ulang santri baru di Ponpes Asshohwah Al Islamiyah |
Dia
menjelaskan, banyak peluang dan kesempatan meraih suksesn bagi para santri jika
bersungguh menuntut ilmu di ponpes AAI. Salah satunya adalah kesempatan
mengecap sukses menjadi duta Asshohwah di luar negeri, karena salah satu program
pengiriman santri dan ke luar negeri adalah salah satu program yang akan
realisasikan dalam waktu dekat ini.
“Insya
Allah kita akan mengirim beberapa santri untuk bertandang ke Malaysia, tepatnya di
Universitas Sains Islam Malaysia (USIM) Bulan Sepetember mendatang,” kata
Mudir. Karena itu ia mendorong para santri untuk terus berlomba-lomba dan berjuang dalam meraih
prestasi di ponpes, dengan cara bersungguh-sungguh dalam belajar, agar bisa
merasakan kesempatan menjadi duta Asshohwah di luar negeri.
Sementara
itu Ketua yayasan Asshohwah Isamiyah Akhyar Rosidi menyampaikan
ucapan ahlan wasahlan atau selamat datang kepada para santri baru. Ucapan
terimakasih juga disampaikannya kepada wali murid yang sudah menitipkan dan
mempercayakan anak-anaknya di ponpes AAI.
Akhyar juga mengingatkan tentang perlunya menjaga keihlasan niat dan tujuan sebelum mendidik anak. Sebab niat yang baik dan iklas tentu akan menjadi salah satu sebab dimudahkannya segala urusan dan proses dalam mendidik atau menyekolahkan anak.
Akhyar juga mengingatkan tentang perlunya menjaga keihlasan niat dan tujuan sebelum mendidik anak. Sebab niat yang baik dan iklas tentu akan menjadi salah satu sebab dimudahkannya segala urusan dan proses dalam mendidik atau menyekolahkan anak.
Niat baik
dan lurus menitipkan anak di Ponpes sebagi tempat untuk menimba ilmu agama bukan
tempat atau wahana menampung anak-anak bermasalah.
“ Mari kita sama-sama luruskan niat dalam menyekolahkan anak-anak kita di pesantren, kita ubah paradigma kita dalam mendidik anak di pesantren, sehingga pesantren tidak dijadikan suau tempat pembuangan atau penampungan anak-anak nakal,” kata Akhyar Rosidi.
“ Mari kita sama-sama luruskan niat dalam menyekolahkan anak-anak kita di pesantren, kita ubah paradigma kita dalam mendidik anak di pesantren, sehingga pesantren tidak dijadikan suau tempat pembuangan atau penampungan anak-anak nakal,” kata Akhyar Rosidi.
Dalam setiap proses pendidikan anak di
pesantren, hal terpenting lainnya adalah terkait dukungan dan kerjasama antara
pihak pondok dengan wali santri.
Dukungan dan kerjasama dimaksud mencakup
dukungan moral dan materil.
Akhyar menjelaskan, apabila kerjasama dan dukungan tersebut terjalin
denan baik dan berkesinambungan, maka
tentu akan berdampak baik serta membantu jalannya proses pendidikan anak di
pesantren.
“ Dukungan wali murid baik
itu moral dan material sangat penting dan kita harapkan untuk menunjang
kesuksesan setiap proses pendidikan santri” ujarnya.
Dalam acara
serah terima terseut, dua perwkilan santri berikut wali murid diterima simbolis
oleh Mudirul Ma’had Ponpes Asshohwah Islamiyah TGH. Muhammad Taesir Al Azhar.
Penyerahan tersebut sebagai pertanda komitmen dua pihak untuk menitipkan dan
mendidik santri dilandasi keikhlasan dan saling percaya. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar